Selasa, 03 April 2012

KING GRASS (RUMPUT RAJA)


    Rumput raja adalah jenis rumput mudah ditanam, dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Dari asal katanya; King berarti besar. Rumput ini memang memiliki batang dan daun yang besar, bahkan dianggap raksasa jika dibandingkan dengan rumput lain. Rumput raja merupakan tanaman hijauan terbaik yang digunakan sebagai pakan ternak oleh kebanyakan peternak sapi dan kerbau. Produksi rumput ini jauh lebih tinggi dibandingkan rumput lainnya.
    Penyediaan pakan hijauan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam usaha peter-nakan ternak ruminansia (sapi, kambing, kerbau dan domba). Adapun macam pakan hijauan unggul yang ada diantaranya ter-diri dari bangsa rerumputan unggul dan kacang-kacangan (legume). Dintara bangsa rerumputan yang paling tinggi produksinya adalah rumput Raja (King Grass).
Pemilihan Lokasi
A.   Sumber air
    Suplai air diperlukan bagi daerah yang sering mengalami kemarau panjang atau apabila akan digunakan sistem penyebaran pupuk secara otomatis melalui saluran pembuangan.
B.    Kesuburan Tanah
    Perlu diketahui keadaan tanah untuk diperhitungkan unsur-unsur hara, apa dan berapa banyak yang perlu ditam-bahkan. Tanah dengan pH diatas 7 sebagai tanah alkalis (basa). Untuk menaikan pH tanah dapat ditambahkan kapur, sedangkan untuk menurunkan pH tanah dapat digunakan pupuk yang mengandung sulfur (ZA).
C.    Topografi
    Rumput ini mudah ditanam dan dapat tumbuh dari dataran rendah sanpai dataran tinggi. Topografi ini penting dalam perencanaan peggunaan alat mekanisasi dan sistem penanaman rumput. Penggunaan traktor pada kemiringan tanah sampai 180 sudah tidak efektif lagi. Disamping itu semakin tinggi derajat kemiringan tanah semakin rendah efisiensi penggunaan pupuk dan membu-tuhkan upaya keras untuk mempertahankan kelestarian kesuburan tanah.
Tahapan Kerja
A.   Pemilihan Bibit
    Penggunaan bibit yang baik berarti efisiensi waktu, tenaga dan biaya serta jaminan memperoleh pertum-buhan yang baik, apabila faktor-faktor lain tidak menghambat. Stek diperoleh dari potongan batang yang cukup umur dan sehat, minimum terdiri dari 2 mata dan atau panjang 30 cm. Dapat lebih tahan lama disimpan ditempat yang sejuk.
B.    Waktu Pengolahan Tanah dan Penanaman
    Pertumbuhan awal sangat peka terhadap pengaruh luar, terutama keadaan air dan suhu. Pada tanah tanpa irigasi pengolahan tanah dilakukan pada musim hujan. Namun jarak yang terlampau lama antara akhir pengolahan dan penanaman dapat menyebabkan tanah tersebut memadat kembali.
C.    Pengolahan Tanah dan Penanaman
    Pengolahan tanah bertujuan untuk mempersiapkan media tumbuh yang optimum bagi suatu tanaman. Adapun urutannya sebagai berikut:
·         Pembersihan lahan. Membersihkan lahan terhadap pohon, semak belukar atau tanaman lainnya.
·         Pencangkulan/pembajakan. Bertujuan memecah lapisan tanah menjadi bongkahan untuk mempermudah penggemburan selanjutnya. Dengan membalik lapisan tanah tersebut dan mem-biarkan beberapa saat, diharapkan mineralisasi bahan organik berlang-sung lebih cepat karena aktifitas mikroorganisme dipergiat, sehingga tanah menjadi masak. Diusahakan kedalaman pencangkulan 40 cm.
·         Penggemburan/penggaruan. Tujuan untuk menghancurkan bongkahan besar menjadi struktur yang lemah dan sekaligus membebaskan tanah dari sisa perakaran tumbuh-tumbuhan liar. Bersamaan dengan penggemburan perlu dilakukan pemupukan dasar (N, P dan K) dengan kebutuhan per hektar 80 kg TSP, 60 kg KCl dan 110 kg urea. Pada tanah yang miring, penggemburan dilakukan menurut kontur (contour) tanahnya, hal ini untuk mem-perkecil kemungkinan erosi. Setelah itu dibiar-kan dahulu tanah tersebut 7 hari.
·         Penanaman. Pada daerah tanpa irigasi, penanaman dapat dilakukan setelah hujan pertama. Namun apabila masa istirahat selesai dan tanah sudah basah karena air, tanamkan bibit rumput Raja. Kalau menggunakan stek, pena-namannya dengan cara memasukkan ¾ bagian dari panjang stek dengan kemiringan 300 atau dapat juga ditanam seperti tanaman tebu, yaitu stek dimasukkan kedalam tanah secara terlentang. Sedangkan jika bibitnya memakai pols (sobekan akar), mena-namnya seperti menanam padi, dengan kebutuhan setiap lubang 1 stek. Tujuh hari setelah penanaman, alirkan air secukupnya ke lahan tanaman tersebut dan lakukan penyulaman apabila terdapat stek atau pols  yang mati. Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata tunas jangan sampai terbalik karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Stek dapat langsung ditancapkan setengahnya ke dalam tanah dengan tegak lurus atau miring serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibuat lubang sedalam 20 cm. Pada tanah miring tanah tidak perlu diolah, cukup dibuat lubang-lubang menurut kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga sekaligus dapat berfungsi ganda sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris untuk tanah miring dianjurkan 50 cm dan jarak antar baris adalah 1 meter.
D.   Kebutuhan Bibit Rumput
    Dianjurkan menggunakan jarak tanam 60 x 100 cm, sehingga perkiraan kebutuhan bibit rumput dalam hampar tanah seluas 1 hektar sebanyak :
10.000
---------- x 1 stek = 16.667 stek/hektar
0,60
    Apabila rata-rata 1 kg bibit rumput = 15 stek, maka perkiraan kebutuhan bibit rumput untuk 1 ha = 1.111 kg.
E.    Perawatan dan Pemupukan
    Perawatan dapat dilakukan dengan pendagiran dan pemupukan 3 - 4 kali per tahunnya atau pendagiran dilakukan setiap kali pemangkasan dan atau tergantung dari kondisi daerah masing-masing. Adapun pendagiran rumput ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu: dengan cara membersihkan tanamanan liar, baru kemudian penggem-buran tanah disekitarnya atau langsung dilaksanakan penggemburan tanah dengan cara pencangkulan disekitar rumpun rumput dengan membalikkan tanah tersebut.
F.    Penyulaman
    Dilakukan pada tanaman yang mati atau tumbuhnya jelek. Bibit tanam yang digunakan dalam penyulaman usahakan yang seragam.
G.   Pengairan Rumput
    Pengairan dilakukan 7 hari setelah dilaksanakannya pemupukan. Dalam pelaksanaan ini harus diperhatikan jangan sampai kedapatan air yang menggenang sebab dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan bahkan kematian tanaman.
H.   Pemotongan (defoliasi)
    Rotasi pemangkasan rumput Raja dapat dilakukan pada umur 45 – 55 hari, namun disarankan pada umur 55 hari. Dilakukan untuk menyeragamkan petumbuhan dan merangsang tumbuhnya jumlah anakan yang lebih banyak, Sebaiknya pemotongan pertama dilakukan saat tanaman berumur 2 bulan dengan jarak pemotongan 10-15 cm dari permukaaan tanah. Selanjutnya pemotongan dilakukan 6-8 minggu kemudian tergantung dari keadaan musim dan pertumbuhan tanaman.
I.    Produksi hijauan
    Produksi hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah dengan interval potong 6 minggu terlihat dalam tabel dibawah ini:
Jenis Rumput
Produksi
Persentase Perbandingan Batang dan Daun
Hijauan segar
(ton/ha/thn)
Bahan kering
(ton/ha/thn)
Hijauan Segar
Bahan Kering
Rumput Raja
1076
110
48:52
32:58
Rumput Gajah
525
63
59:47
64:36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHAKAN ANDA KOMENTAR,
NAMUN TETAP JAGA KESOPANAN.