LATAR
BELAKANG PERUBAHAN IKLIM
Industrialisasi dan Modernisasi telah menyebabkan: Bumi terobek
kulitnya, lingkungan terusik keseimbangannya, lapisan stratospher terluka
lapisan ozonnya dan terpanggang oleh gas gas rumah kaca (GRK). Pelepasan GRK
telah menyebabkan pemanasan gobal dan perubahan iklim global. Suhu Bumi terus
memanas, lingkungan berubah, kehidupan manusia terancam, manusia harus
melangkah sebelum semuanya terlambat. Sementara itu degradasi lahan dan hutan
terus berlanjut.
Sejak revoluasi industri unsur unsur iklim terus meningkat secara
perlahan, hal ini sebagai implikasi meningkatnya GRK, kondisi rata-rata suhu
permukaan bumi, curah hujan, tekanan udara, dan angin terus meningkat.
Peristiwa inilah yg disebut istilah perubahan iklim atau penyimpangan iklim
PERUBAHAN
IKLIM
Suatu keadaan berubahnya pola iklim dunia baik secara alami maupun
akibat dari exploitasi manusia. Suatu daerah mungkin mengalami pemanasan,
tetapi daerah lain mengalami pendinginan yang tidak wajar. Akibat kacaunya arus
dingin dan panas ini maka perubahan iklim juga menciptakan fenomena cuaca yang
kacau, termasuk cuaca hujan yang tidak menentu, aliran pabas dan dingin yang
ekstrem, arah angin yang berubah drastis, dan sebagainya. Perubahan iklim
disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu
rata-rata permukaan Bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
di atmosfer. Kelompok gas (CO2, CH4, N2O) yang menjaga suhu permukaan bumi agar
tetap hangat : gas rumah kaca. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan
global yang berbeda-beda : 1 CH4 menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari
molekul CO2. Molekul NO menghasilkan 300 kali dari molekul CO2.
Chlorofluorocarbons (CFC) = ribuan kali dari CO2. CFC penyebab rusaknya lapisan
ozon.
DAMPAK
PERUBAHAN IKLIM
Berikut
ini adalah dampak perubahan iklim, yaitu :
- Perubahan iklim dan cuaca (meningkatnya suhu/temperatur, Badai tropis dan EL-Nino lebih sering, curah hujan meningkat, banjir, kekeringan dll)
- Peningkatan permukaan laut (daratan mengecil,erosi pantai)
Pertanian dan persediaan pangan
(pergantian musim tidak pasti, gagal tanam, gagal panen, musim kemarau lebih
panjang, serangan hama penyakit, degradasi hutan/lahan). Ekosistem terganggu
(rusaknya terumbu karang, punahnya spesies flora dan fauna, kebakaran hutan) Kesehatan
manusia (munculnya penyakit penyakit baru : flu burung, flu babi, ebola dll)
KEPENTINGAN MENGETAHUI IKLIM TERHADAP
PERTANIAN
Iklim adalah unsur utama dalam
sistem metabolisme dan fisiologi tanaman. Menentukan pola tanam, menentukan
jadwal dan saat tanam, management pertanian yang lebih efisien, pertanian
berkelanjutan
CUACA
DAN IKLIM
Cuaca: Kondisi sesaat dari keadaan atmosfer, serta perubahan dalam
jangka pendek disuatu tempat tertentu dibumi. Nilai cuaca:
Bentuk kualitatif (tanpa besaran angka) dan kuantitatif. Sedangkan Iklim:
Sistesis atau kesimpulan atau rata-rata perubahan unsur-unsur cuaca (hari demi
hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu
wilayah. Min 30 tahun.
PERUBAHAN
IKLIM DI INDONESIA
Perubahan Iklim sebagai respon dari pemanasan global saat ini juga
sedang berlangsung di wilayah Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil
analisis data-data iklim di wilayah Indonesia, diantaranya :
1. Mencairnya es di kutub utara &
selatan
2. Perubahan iklim/cuaca yang semakin
ekstrim
3. Gelombang Panas menjadi Semakin
meningkat
4. Menipisnya Gletser
Mencairnya gletser-gletser dunia dan mengancam ketersediaan air
bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air
laut dunia. NASA mencatat tahun 1960 hingga 2005, jumlah gletser-gletser di
berbagai belahan dunia yang hilang > 8.000 m3
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA SEKTOR
PERTANIAN
Perubahan lklim mempengaruhi setidaknya tiga unsur iklim dan
komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu:
Strategi Mengantisipasi Dampak
Perubahan Iklim
Strategi
Antisipasi
Ditujukan untuk menyiapkan strategi mitigasi dan adaptasi berdasarkan
kajian tampak perubahan iklim terhadap: Sumberdaya pertanian seperti pola curah
hujan dan musim (aspek klimatologi), sistem hidrologi dan sumber daya air
(aspek hidrologis), keragaan dan penciutan luas lahan pertanian di sekitar
pantai, Infrastruktur/sarana dan prasarana pertanian, terutama sistem irigasi,
waduk dan rorak . Sistem usahatani dan agribisnis, pola tanam, produktivitas,
pergeseran jenis dan varietas dominan, produksi, dan Aspek sosial-ekonomi dan
budaya.
Strategi
Mitigasi
Walaupun tidak sepenuhnya benar,
sebagai emitor terbesar oksigen (O2) dari hutan dan areal pertaniannya,
Indonesia juga dituding sebagai negara terbesar ketiga dalam mengemisi GRK,
terutama dari sistem pertanian lahan sawah dan rawa, Kebakaran hutan/lahan,
emisi dari lahan gambut. Oleh sebab itu, Indonesia dituntut) untuk senantiasa
berupaya mengurangi (mitigasi).:
Strategi
adaptasi
Strategi adaptasi adalah suatu respon terhadap stimulus atau pengaruh
iklim nyata atau prakiraan yang dapat meringankan dampak buruknya atau
memanfaatkan peluang-peluang yang menguntungkan melalui :
http://distanak.bulelengkab.go.id/?p=812
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHAKAN ANDA KOMENTAR,
NAMUN TETAP JAGA KESOPANAN.