Mikroskop pertama kali ditemukan oleh
Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda. Antony Van
Leuwenhoek adalah orang yang pertama melihat bakteri dengan menggunakan suatu
alat optik yang terdiri dari lensa-lensa bikonveks pada bidang mikrobiologi.
Meskipun beberapa pendapat mengatakan bahwa penemuan bakteri sebenarnya telah
ditemukan oleh beberapa penemu sebelumnya, tetapi penemuan terbesar dan diakui
adalah penemuan yang dilakukan oleh Antony Van Leuwenhoek (Dwidjoseputro,
1994).
Mikroskop
berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan).
Mikroskop merupakan suatu benda
yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari
beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Dari hasil penemuan itu
terbuka peluang untuk melakukan penelitian mengenai proses terjadinya
fermentasi, bentuk mikroorganisme dan penemuan jasad renik penyebab penyakit (Dwidjoseputro,
1994).
Pada prinsipnya
mikroskop terdiri dari
dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa
okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran
yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut
gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan
perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran
mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas
lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh lensa okuler untuk
menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Alat pembesar ini
selain diperlukan untuk melihat bakteri juga sangat diperlukan untuk melihat
isi dari sel pada makhluk hidup, bentuk organisme-organisme yang kecil, bentuk
jaringan yang ada di dalam tubuh organisme serta banyak lagi hal lainnya
(Dwidjoseputro, 1994).
Peranan
alat ini sangat penting dalam bidang pelajaran seperti biologi, kedokteran, studi
bahan-bahan, perlengkapan penelitian, metalergi dan konstalagrafi. Kemampuan
lensa mikroskop menerima bayangan disebut Resolving
Lower. Mata kita saat melihat obyek mampu melihat 10 inci atau 0,2
cm, sedangkan mempunyai resolusi yang lebih baik karena diperkuat oleh adanya
sistem lensa. Resolusi lensa pada mikroskop adalah mencapai 0,2 mikron, artinya
lebih efisien untuk melihat benda yang sangat kecil. Bayangan yang diamati
bersifat maya, terbalik dan diperbesar. Mikroskop biasa dilengkapi dengan
penangkap cahaya dengan lensa. Pantulan cahaya membuat obyek jadi tampak
terlihat lebih besar (Purba, 1999).
Mikroskop
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat
dengan mata. Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound
light microscope" adalah sebuah mikroskop
yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang
digunakan pada mikroskop konvensional (Dwidjoseputro, 1994).
Pada mikroskop
konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan
dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.
Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop
modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif
bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan
bagian renik yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas
tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan
yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4-25 kali. Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung
terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehinga pengaturannya
tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran
akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik (Kamajaya, 1996).
Mikroskop
cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop ini memiliki kaki yang
berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki
tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.
Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop bisa membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau
ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa objektif
yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat
meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor.
Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain
(Kamajaya, 1996).
Berikut
ini adalah macam-macam mikroskop, yaitu :
1. Mikroskop cahaya
Mikroskop
cahaya merupakan jenis mikroskop yang hanya digunakan apabila diberi sumber
cahaya atau lampu penerang. Mikroskop ini memiliki tiga dimensi lensa, yaitu
lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop
bisa membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung
bawah mikroskop terdapat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan
tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan
untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop
konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan
oleh suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin
ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern
sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif
bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan
bagian renik yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas
tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan yang
terbentuk berkisar antara 4-25 kali. Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung
terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehingga pengaturan yang
tepat akan memperoleh daya pisah yang maksimal atau dua benda menjadi satu.
Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik (Dwidjoseputro,
1994).
2. Mikroskop streo
Mikroskop
stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relatif besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali.
Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi.
Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri
atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop
cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga
dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek
yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 3 kali, sehingga
perbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat
meja preparat. Pada daerah dekat lensa objektif terdapat lampu yang dihubungkan
dengan transformator. Pengaturan fokus objek terletak disamping tangkai
mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokus (Dwidjoseputro,
1994).
3. Mikroskop electron
Mikroskop
elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan perbesaran objek sampai
dua juta kali. Mikroskop ini menggunakan elektro statik dan elektro magnetik
untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop
cahaya. Mikroskop elektron menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi
elektro magnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya (Dwidjoseputro,
1994).
4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu
variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya
ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang
dapat dilihat, penggunaan cahaya ultraviolet untuk pecahayaan dapat
meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Karena
cahaya ultraviolet tidak dapat dilihat oleh mata manusia, maka bayangan benda
harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi plate). Mikroskop ini
menggunakan lensa kuasa dan terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan
sehari-hari (Dwidjoseputro, 1994).
5. Mikroskop Pender (Flourenscence
Microscope)
Mikroskop
pender dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen (bakteri,
ricketsia, atau virus dalam jaringan). Dalam teknik ini protein antibodi yang
khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau
dikonjungsi dengan pewarna pender. Karena reaksi antibodi-antigen itu besifat
khas, maka terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi
yang ditandai dengan pewarna pender (Dwidjoseputro, 1994).
6. Mikroskop medan gelap
Mikroskop
medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang
begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikroskop
medan gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa. Adanya kondensor
khusus pada mikroskop sehingga sel dapat membentuk kerucut tanpa berkas cahaya
yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut dipantulkan dengan sudut yang
lebih kecil dari bagian atas gelas preparat (Dwidjoseputro, 1994).
7. Mikroskop Fase kontras
Cara
ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan alamiahnya tidak
diberi warna dalam keadaan hidup. Pada jaringan hewan atau bakteri maka akan
terlihat tembus cahaya sehingga pada masing-masing tak teramati, kesulitan ini
dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fase kontras. Prinsip alat ini
sangat rumit, apabila salah menggunakan pencahayaannya maka nukleus sel hidup
yang tidak diwarnai tidak akan dapat dilihat. Karena nukleus berada di dalam sel,
nukleus ini dapat mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui materi sekitar
inti. Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun
suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah
perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang
dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata. Dengan demikian nukleus dan unsur
lain yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat dilihat. Diafragma
merupakan bagian yang dapat diputar atau digeser tangkainya ke salah satu arah
yang kita suka. Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang
diperlukan saat sedang mengamati objek yang akan diamati. Meja benda
merupakan tempat untuk meletakkan benda atau objek yang akan diamati.
Pada bagian tengah meja terdapat lubang yang berfungsi untuk meloloskan cahaya
yang berasal dari cermin pemantul. Di bawah meja atau panggung terdapat sub
panggung terdapat kondensor yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke objek yang akan
diamati. Di bawah kondensor terdapat diafragma untuk mengatur sedikitnya cahaya
yang diperlukan.
Satuan yang
biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah mikron (1
milimeter = 1.000 mikron). Perbesaran total didapat dari hasil perkalian
perbesaran lensa objektif dengan lensa Okuler. Misalnya pengamatan menggunakan
lensa objektif dengan pembesaran 45 kali dan lensa okuler perbesaran 10 kali
maka perbesaran total adalah 10 x 45 = 450 kali ukuran semula (Kamajaya, 1996).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHAKAN ANDA KOMENTAR,
NAMUN TETAP JAGA KESOPANAN.