Minggu, 15 Mei 2011

MIKROSKOP


    Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang  berkebangsaan Belanda. Antony Van Leuwenhoek adalah orang yang pertama melihat bakteri dengan menggunakan suatu alat optik yang terdiri dari lensa-lensa bikonveks pada bidang mikrobiologi. Meskipun beberapa pendapat mengatakan bahwa penemuan bakteri sebenarnya telah ditemukan oleh beberapa penemu sebelumnya, tetapi penemuan terbesar dan diakui adalah penemuan yang dilakukan oleh Antony Van Leuwenhoek (Dwidjoseputro, 1994).
    Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop merupakan suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Dari hasil penemuan itu terbuka peluang untuk melakukan penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi, bentuk mikroorganisme dan penemuan jasad renik penyebab penyakit (Dwidjoseputro, 1994).
    Pada prinsipnya mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh lensa okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Alat pembesar ini selain diperlukan untuk melihat bakteri juga sangat diperlukan untuk melihat isi dari sel pada makhluk hidup, bentuk organisme-organisme yang kecil, bentuk jaringan yang ada di dalam tubuh organisme serta banyak lagi hal lainnya (Dwidjoseputro, 1994).
    Peranan alat ini sangat penting dalam bidang pelajaran seperti biologi, kedokteran, studi bahan-bahan, perlengkapan penelitian, metalergi dan konstalagrafi. Kemampuan lensa mikroskop menerima bayangan disebut Resolving Lower.  Mata kita saat melihat obyek mampu melihat 10 inci atau 0,2 cm, sedangkan mempunyai resolusi yang lebih baik karena diperkuat oleh adanya sistem lensa. Resolusi lensa pada mikroskop adalah mencapai 0,2 mikron, artinya lebih efisien untuk melihat benda yang sangat kecil. Bayangan yang diamati bersifat maya, terbalik dan diperbesar. Mikroskop biasa dilengkapi dengan penangkap cahaya dengan lensa. Pantulan cahaya membuat obyek jadi tampak terlihat lebih besar (Purba, 1999).
    Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional (Dwidjoseputro, 1994).
    Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali. Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehinga pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik (Kamajaya, 1996).
    Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop ini memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain (Kamajaya, 1996).
    Berikut ini adalah macam-macam mikroskop, yaitu :
1. Mikroskop cahaya
    Mikroskop cahaya merupakan jenis mikroskop yang hanya digunakan apabila diberi sumber cahaya atau lampu penerang. Mikroskop ini memiliki tiga dimensi lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali. Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehingga pengaturan yang tepat akan memperoleh daya pisah yang maksimal atau dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik (Dwidjoseputro, 1994).
2. Mikroskop streo
    Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 3 kali, sehingga perbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan fokus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokus (Dwidjoseputro, 1994).
3. Mikroskop electron
    Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan perbesaran objek sampai dua juta kali. Mikroskop ini menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro magnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya (Dwidjoseputro, 1994).
4. Mikroskop Ultraviolet
    Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultraviolet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Karena cahaya ultraviolet tidak dapat dilihat oleh mata manusia, maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa dan terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari (Dwidjoseputro, 1994).
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
    Mikroskop pender dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen (bakteri, ricketsia, atau virus dalam jaringan). Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pender. Karena reaksi antibodi-antigen itu besifat khas, maka terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pender (Dwidjoseputro, 1994).
6. Mikroskop medan gelap
    Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikroskop medan gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa. Adanya kondensor khusus pada mikroskop sehingga sel dapat membentuk kerucut tanpa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat (Dwidjoseputro, 1994).
7. Mikroskop Fase kontras
    Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan alamiahnya  tidak diberi warna dalam keadaan hidup. Pada jaringan hewan atau bakteri maka akan terlihat tembus cahaya sehingga pada masing-masing tak teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fase kontras. Prinsip alat ini sangat rumit, apabila salah menggunakan pencahayaannya maka nukleus sel hidup yang tidak diwarnai tidak akan dapat dilihat. Karena nukleus berada di dalam sel, nukleus ini dapat mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui materi sekitar inti. Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata. Dengan demikian nukleus dan unsur lain yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat dilihat. Diafragma  merupakan bagian yang dapat diputar atau digeser tangkainya ke salah satu arah yang kita suka. Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang diperlukan saat sedang mengamati objek yang akan  diamati. Meja benda merupakan tempat untuk meletakkan benda atau objek yang akan diamati. Pada bagian tengah meja terdapat lubang yang berfungsi untuk meloloskan cahaya yang berasal dari cermin pemantul. Di bawah meja atau panggung terdapat sub panggung terdapat kondensor yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke objek yang akan diamati. Di bawah kondensor terdapat diafragma untuk mengatur sedikitnya cahaya yang diperlukan.
    Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah mikron (1 milimeter = 1.000 mikron). Perbesaran total didapat dari hasil perkalian perbesaran lensa objektif dengan lensa Okuler. Misalnya pengamatan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran 45 kali dan lensa okuler perbesaran 10 kali maka perbesaran total adalah 10 x 45 = 450 kali ukuran semula (Kamajaya, 1996).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHAKAN ANDA KOMENTAR,
NAMUN TETAP JAGA KESOPANAN.