Rumput
raja adalah jenis rumput mudah ditanam, dapat tumbuh dari dataran rendah hingga
dataran tinggi, menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang
tahun. Dari asal katanya; King berarti besar. Rumput ini memang memiliki batang
dan daun yang besar, bahkan dianggap raksasa jika dibandingkan dengan rumput
lain. Rumput raja merupakan tanaman hijauan terbaik yang digunakan sebagai
pakan ternak oleh kebanyakan peternak sapi dan kerbau. Produksi rumput ini jauh
lebih tinggi dibandingkan rumput lainnya.
Penyediaan pakan hijauan merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan dalam usaha peter-nakan ternak ruminansia (sapi, kambing, kerbau
dan domba). Adapun macam pakan hijauan unggul yang ada diantaranya ter-diri
dari bangsa rerumputan unggul dan kacang-kacangan (legume). Dintara bangsa
rerumputan yang paling tinggi produksinya adalah rumput Raja (King Grass).
Pemilihan Lokasi
A. Sumber air
Suplai air diperlukan bagi daerah yang sering mengalami kemarau panjang
atau apabila akan digunakan sistem penyebaran pupuk secara otomatis melalui
saluran pembuangan.
B. Kesuburan Tanah
Perlu diketahui keadaan tanah untuk diperhitungkan unsur-unsur hara, apa
dan berapa banyak yang perlu ditam-bahkan. Tanah dengan pH diatas 7 sebagai
tanah alkalis (basa). Untuk menaikan pH tanah dapat ditambahkan kapur,
sedangkan untuk menurunkan pH tanah dapat digunakan pupuk yang mengandung
sulfur (ZA).
C.
Topografi
Rumput ini mudah ditanam dan dapat tumbuh
dari dataran rendah sanpai dataran tinggi. Topografi ini penting dalam
perencanaan peggunaan alat mekanisasi dan sistem penanaman rumput. Penggunaan
traktor pada kemiringan tanah sampai 180 sudah tidak efektif lagi.
Disamping itu semakin tinggi derajat kemiringan tanah semakin rendah efisiensi
penggunaan pupuk dan membu-tuhkan upaya keras untuk mempertahankan kelestarian
kesuburan tanah.
Tahapan
Kerja
A.
Pemilihan
Bibit
Penggunaan bibit yang baik berarti efisiensi waktu, tenaga dan biaya
serta jaminan memperoleh pertum-buhan yang baik, apabila faktor-faktor lain
tidak menghambat. Stek diperoleh dari potongan batang yang cukup umur dan
sehat, minimum terdiri dari 2 mata dan atau panjang 30 cm. Dapat lebih tahan
lama disimpan ditempat yang sejuk.
B. Waktu Pengolahan Tanah dan
Penanaman
Pertumbuhan awal sangat peka terhadap pengaruh luar, terutama keadaan
air dan suhu. Pada tanah tanpa irigasi pengolahan tanah dilakukan pada musim
hujan. Namun jarak yang terlampau lama antara akhir pengolahan dan penanaman
dapat menyebabkan tanah tersebut memadat kembali.
C. Pengolahan Tanah dan Penanaman
Pengolahan tanah bertujuan untuk mempersiapkan media tumbuh yang optimum
bagi suatu tanaman. Adapun urutannya sebagai berikut:
·
Pembersihan
lahan. Membersihkan lahan terhadap pohon, semak belukar atau tanaman lainnya.
·
Pencangkulan/pembajakan.
Bertujuan memecah lapisan tanah menjadi bongkahan untuk mempermudah penggemburan
selanjutnya. Dengan membalik lapisan tanah tersebut dan mem-biarkan beberapa
saat, diharapkan mineralisasi bahan organik berlang-sung lebih cepat karena
aktifitas mikroorganisme dipergiat, sehingga tanah menjadi masak. Diusahakan
kedalaman pencangkulan 40 cm.
·
Penggemburan/penggaruan.
Tujuan untuk menghancurkan bongkahan besar menjadi struktur yang lemah dan
sekaligus membebaskan tanah dari sisa perakaran tumbuh-tumbuhan liar. Bersamaan
dengan penggemburan perlu dilakukan pemupukan dasar (N, P dan K) dengan
kebutuhan per hektar 80 kg TSP, 60 kg KCl dan 110 kg urea. Pada tanah yang
miring, penggemburan dilakukan menurut kontur (contour) tanahnya, hal ini untuk
mem-perkecil kemungkinan erosi. Setelah itu dibiar-kan dahulu tanah tersebut 7
hari.
·
Penanaman.
Pada daerah tanpa irigasi, penanaman dapat dilakukan setelah hujan pertama.
Namun apabila masa istirahat selesai dan tanah sudah basah karena air, tanamkan
bibit rumput Raja. Kalau menggunakan stek, pena-namannya dengan cara memasukkan
¾ bagian dari panjang stek dengan kemiringan 300 atau dapat juga
ditanam seperti tanaman tebu, yaitu stek dimasukkan kedalam tanah secara
terlentang. Sedangkan jika bibitnya memakai pols (sobekan akar), mena-namnya
seperti menanam padi, dengan kebutuhan setiap lubang 1 stek. Tujuh hari setelah
penanaman, alirkan air secukupnya ke lahan tanaman tersebut dan lakukan
penyulaman apabila terdapat stek atau pols
yang mati. Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata tunas
jangan sampai terbalik karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Stek dapat
langsung ditancapkan setengahnya ke dalam tanah dengan tegak lurus atau miring
serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih
dahulu dibuat lubang sedalam 20 cm. Pada tanah miring tanah tidak perlu diolah,
cukup dibuat lubang-lubang menurut kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga
sekaligus dapat berfungsi ganda sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris
untuk tanah miring dianjurkan 50 cm dan jarak antar baris adalah 1 meter.
D.
Kebutuhan
Bibit Rumput
Dianjurkan menggunakan jarak tanam 60 x 100 cm, sehingga perkiraan
kebutuhan bibit rumput dalam hampar tanah seluas 1 hektar sebanyak :
10.000
---------- x 1 stek
= 16.667 stek/hektar
0,60
Apabila rata-rata 1 kg bibit rumput = 15 stek, maka perkiraan kebutuhan
bibit rumput untuk 1 ha = 1.111 kg.
E.
Perawatan
dan Pemupukan
Perawatan dapat dilakukan dengan pendagiran
dan pemupukan 3 - 4 kali per tahunnya atau pendagiran dilakukan setiap kali
pemangkasan dan atau tergantung dari kondisi daerah masing-masing. Adapun pendagiran
rumput ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu: dengan cara membersihkan
tanamanan liar, baru kemudian penggem-buran tanah disekitarnya atau langsung
dilaksanakan penggemburan tanah dengan cara pencangkulan disekitar rumpun
rumput dengan membalikkan tanah tersebut.
F.
Penyulaman
Dilakukan pada tanaman yang mati atau tumbuhnya jelek. Bibit tanam yang
digunakan dalam penyulaman usahakan yang seragam.
G. Pengairan Rumput
Pengairan dilakukan 7 hari setelah dilaksanakannya pemupukan. Dalam
pelaksanaan ini harus diperhatikan jangan sampai kedapatan air yang menggenang
sebab dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan bahkan kematian tanaman.
H. Pemotongan (defoliasi)
Rotasi pemangkasan rumput Raja dapat dilakukan pada umur 45 – 55 hari,
namun disarankan pada umur 55 hari. Dilakukan untuk menyeragamkan petumbuhan
dan merangsang tumbuhnya jumlah anakan yang lebih banyak, Sebaiknya pemotongan
pertama dilakukan saat tanaman berumur 2 bulan dengan jarak pemotongan 10-15 cm
dari permukaaan tanah. Selanjutnya pemotongan dilakukan 6-8 minggu kemudian
tergantung dari keadaan musim dan pertumbuhan tanaman.
I. Produksi hijauan
Produksi hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah dengan
interval potong 6 minggu terlihat dalam tabel dibawah ini:
Jenis
Rumput
|
Produksi
|
Persentase
Perbandingan Batang dan Daun
| ||
Hijauan segar
(ton/ha/thn)
|
Bahan kering
(ton/ha/thn)
|
Hijauan
Segar
|
Bahan
Kering
| |
Rumput
Raja
|
1076
|
110
|
48:52
|
32:58
|
Rumput
Gajah
|
525
|
63
|
59:47
|
64:36
|